Toribash
Originally Posted by Manitoda View Post
You guessed wrong.

Deep down, man, deep down. I didn't say that it was your main reason, am I?
I'm never wrong on this kind of thing, Mani.
Originally Posted by Fake View Post
Kalau UN dari SMP ke SMA mending di seriusin, nanti juga tau kenapa.

Be serious on everything that you classified as an important case.

Formalitas bukan berarti tidak serius.
Formalitas dalam hal ini bisa dikatakan suatu case dimana kamu melakukan sesuatu dengan unsur 'untuk oranglain' atau it's not originally for your own only, tapi oranglain juga akan berikap (+) kepadamu. So it's called formalitas.
Selling something? Need some toricredits? Click this quickly.
Main rival of ToriBot since 20&&
- made in Indonesia

The warrior guided by the spirit serves humanity, the warrior without, serves the ego.
Originally Posted by Raiken View Post
Deep down, man, deep down. I didn't say that it was your main reason, am I?
I'm never wrong on this kind of thing, Mani. Be serious on everything that you classified as an important case.

Formalitas bukan berarti tidak serius.
Formalitas dalam hal ini bisa dikatakan suatu case dimana kamu melakukan sesuatu dengan unsur 'untuk oranglain' atau it's not originally for your own only, tapi oranglain juga akan berikap (+) kepadamu. So it's called formalitas.

I'm not doing it for the fame.
My dad always said 'Kalo lu pinter, elu yang bawa'
So yeah.
Still counted because orang lain masih akan bersikap (+) if you did a good job.
Selling something? Need some toricredits? Click this quickly.
Main rival of ToriBot since 20&&
- made in Indonesia

The warrior guided by the spirit serves humanity, the warrior without, serves the ego.
Originally Posted by Raiken View Post
Still counted because orang lain masih akan bersikap (+) if you did a good job.

Eh, agreed.
Raiken spoke something meaningful for once.

Bagi saya, saya melakukan sesuatu untuk memuaskan diri saya sendiri, pendapat orang lain baik positif maupun negatif bukan urusan saya, in fact I found it nothing but a hurdle.
Bila saya secara sengaja maupun tidak sengaja mengecewakan ekspektasi orang lain ketika mengerjakan sesuatu, sorry but I'm not sorry.

Yang penting saya melakukan itu dengan cara saya, aturan saya, dan hasil dari ekspektasi saya sendiri.
Originally Posted by Raiken View Post
Be serious on everything that you classified as an important case.
.

Iya-iya.
[SIGPIC][/SIGPIC]
Indonesian? | Magical Mode!
Chronoptic energy bursts from one plane to the other, evaporating anything it touches.

Originally Posted by Fake View Post
MMRnya berapa kang?

Competitive sucks, so... TBD
Originally Posted by Manitoda View Post
Cuman bayar, bayar, dan bayar. And that's why I'm gonna go to Negeri.
Its free, it has good education.

Not necessarily
Originally Posted by Fake View Post
Iya-iya.

Whoa cool statistics

Summary : Reputasi berperan besar untuk lembaga akademik di seluruh tingkat, jadi kenapa sekolah negro pilih-pilih siswa? karena butuh nama. Kenapa sekolah swasta mahal-mahal? Karena udah gaada pilihan lain lagi bagi mereka yang ga keterima sekolah favorit (kecuali mau ke sekolah yang gak ternama) jadi dicharge mahal

dan formalitas ga sepenuhnya buruk, memang mungkin lebih 'aman' mengikuti formalitas
Last edited by Wyverneon; May 17, 2017 at 08:07 AM.
Please bring back Organiζations board
Originally Posted by Fake View Post
Iya-iya.

Ok then, wejangan dari saya. Kalau kamu ingin mengikuti jalur "standar", kamu tidak perlu khawatir sama sekali bila kamu berhasil masuk sekolah dengan akreditasi A.

Bila kasus nya sekarang kamu tidak masuk ke sekolah akreditasi A:
-Kamu tingkatkan soft skill kamu, seperti kemampuan berbicara, management, sosial depan umun, percayalah, diluar sana masyarakat lebih lebih banyak memilih orang yang 'fun' dengan nilai seadanya dibandingkan orang dengan nilai sempurna tapi membosankan.
-Cari aktifitas produktif yang bisa kamu tekuni secara rutin, apapun boleh, olah raga, masak, cari ribut sama tetangga, membaca, atau hobby kamu sendiri, kata kunci nya adalah produktif. Pilih jurusan terkait ketika kamu kuliah nanti.
-Kalau kamu merasa pelajaran di sekolah kurang membantu, cukup pelajari lebih jauh bidang yang kira-kira kamu pakai di kemudian hari (kamu tidak perlu belajar biologi secara mendalam kalau kamu ingin menekuni matematika nanti).

Mindset kamu sekarang masih berpikir bahwa 'status' dan 'formalitas' itu penting, sampai kamu menyadari kalau hal itu tidak benar, cukup ikuti saran saya diatas sementara waktu.
Bagus tuh nasehatnya.
Bagaimana kalau gini:
Orangtua nyuruhnya ke-A
Kemampuanya di B
Hobinya di C.
Menurut saya mah milih A aja, soalnya orangtua tau yang terbaik untuk anaknya. (Dan doa orangtuamah biasanya dikabulin)


Disini ada yang main PSP? (BIG image)

No, mungkin orang tua tau yang terbaik, tetapi yang menjalani hidup kamu tetap kamu sendiri.
Orang tua tidak akan membimbing kamu terus selamanya.

Kalau C punya prospek yang bagus untuk dikembangkan di kemudian hari, tentu pilih C.
Diluar dari itu, pilihlah B.
A pilihan terakhir, asalkan kamu sendiri setuju dengan pilihan itu.

Why C? Jangan anggap remeh hobi, karena hobi memicu passion kamu, secara tidak sadar kamu akan terus berkembang disana karena kamu suka melakukan hobi itu. Pernah merasa mengapa kemampuan main game lebih baik daripada kemampuan akademis? Itu karena kamu menekuni game dengan senang hati dibandingkan belajar, sekarang bayangkan kalau kamu hobinya belajar (Jarang ada orang seperti ini tentunya).

B itu rencana cadangan, kalau sudah punya bakat dan kamu bisa, kenapa tidak dipakai?

Untuk A kamu lihat dulu, ada niat atau tidak? Trust me, melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai, kamu malah tidak akan berkembang disana. Jika kamu suka, silahkan saja.

Btw yes, I play PSP.