Ranking
I'm fucked up cause of it
Penjelasan di dalam buku kurtilas nggak komplit.
Ditambah tahun ini gw cuma menjalani kelas 9 cuma dalam 7 bulan, rumor nya begitu
[SIGPIC][/SIGPIC]
bintangfal#9846
Kurtilas, atau Kurikulum Tidak Jelas Tiga belas. Untuk SMA.

Penjurusan langsung pada tahun pertama.
Menurut saya ini hal bagus, jadi pada saat awal masuk ke sekolah menengah atas, siswa dan siswi sudah dipusatkan ke satu jurusan yaitu entah IPA ataupun IPS (Atau MIPA & IIS for now), karena percuma saja apabila siswa siswi yang pada saat ditahun pertama mereka mempelajari pelajaran yang tidak akan keluar saat ujian akhir, seperti misalnya ada anak yang masuk jurusan MIPA tapi dia belajar Sejarah dan Akutansi. It's really unnecessary.

Nem yang katanya tidak terlalu penting untuk SMBPTN.
Well, saya kurang tau juga karena saya belum Ujian Nasional, baru tahun ini saya akan melaksanakan ujian itu, tepatnya pada bulan April (Might be an april fool prank maybe). Tapi dari beberapa source atau alumni, katanya tidak terlalu berpengaruh, yang penting nilai pada semester 1 sampai semester 4 atau 5 yang terus naik (grafiknya).

Remidial UN.
Superly unnecessary. Why? Karena menurut saya hanya sebagian kecil dari siswa siswi saja yang mau melaksanakan Remidial UN atau Ujian Nasional Ulang. Seingat saya Remidial UN baru direncanakan akan available to attend untuk Alumni 2014-2015 dan seterusnya. Well, walaupun ada beberapa orang yang memang masih ingin mengulang UN itu sendiri (buat yang nilai dibawah rata - rata). Tapi ada juga yang sudah malas atau lelah mengikuti remidial yang sebagian besar kemungkinannya tidak akan berpengaruh pada SMBPTN ya karena sudah lewat waktunya, dll.

Saya baru tau segitu saja tentang Kurtilas, karena saya angkatan 2015-2016 juga. Saya baru diberitahukan dan mendapatkan informasi sebanyak itu. Ada beberapa lagi, yang mungkin saya lupa.

But nvm.
Selling something? Need some toricredits? Click this quickly.
Main rival of ToriBot since 20&&
- made in Indonesia

The warrior guided by the spirit serves humanity, the warrior without, serves the ego.
Let's bring this good discussion thread back, let's talk about something important about our beloved country or even out of the context "About Indonesia". I mean, there are conflicts and also cases everywhere, right? So, I'm kinda interested to hear and also know every each of your opinions.

Jadi, tunggu apalagi? Ingin memulai dengan topik yang sudah sedikit berlumut namun masih saja dibesar - besarkan? Seperti OM TELOLET OM.

Pendapat saya untuk kata - kata yang entah kenapa menjadi terhitung viral umumnya di sosial media dan khususnya di Instagram dan juga Twitter, ini adalah sesuatu yang mengesankan dalam hal yang sangat menggemaskan.

Kenapa? Entahlah, dari pihak pemerintah yang saya dengar dan ketahui beritanya via LINE, disana dikatakan kalau klakson Bus yang berbunyi dengan nada seperti itu tidak dilegalkan oleh pemerintah, namun, masih saja ada awak dari bus yang tengah malah mengikuti trend viral yang sebagian besar ditrigger oleh vlogger vlogger yang mengikuti trendy di Indonesia.

Lalu ada sebagian golongan yang menyangkut pautkan kata - kata "OM TELOLET OM" ini kedalam agama, disini saya merasa sedikit kecewa, bukan karena apa, namun, sesuatu yang viral di negara ini hampir sebagian besar dikesampingkan ke urusan agama dan juga sesuatu yang berkesan SARA atau sejenisnya.

Bagaimana pendapat kalian?
Selling something? Need some toricredits? Click this quickly.
Main rival of ToriBot since 20&&
- made in Indonesia

The warrior guided by the spirit serves humanity, the warrior without, serves the ego.


Not trying to offend, but the mentality of the average Indonesian is weak.
It's a tendency that we get "overexcited" when (even just a tiny bit of) something related to our country, society, culture gets attention from "the outside world". It's quite a contradiction really; that we are so proud and boastful of our nation, but we look up to other countries (which is absolutely fine), and we get so happy when they finally recognise us. It's like Indonesia is something so insignificant that finally becomes significant, but we know Indonesia is the "best, richest, greatest, and the most significant" country right? Menurut gue this "explosion" & "overreaction" is partly due to our constant exposure & socialisation to nationalism; which okay is a good thing, but it somehow also "blinds" us. Makanya kita selalu liat orang-orang comment kebanggaan mereka sama Indonesia.

I think this "nationalism" is also catalyst for this behaviour kalau orang Indonesia itu bangga & selalu mempromosikan "budaya" Indonesia, tapi sebenernya gaada yang peduli atau bahkan mencoba untuk memeliharanya, dan akhirnya kita biarin aja. Then we resort to other things, like the Western culture & customs; karena kita udah punya mindset kalo budaya kita itu sama besarnya sama budaya luar. It's like OUR sense of nationalism & pride is like that of following religion; percaya, tapi ga ngelakuin. Gara-gara "nasionalisme" ini, kita jadi caper sama orang-orang dari luar negeri so they actually get our attention, so as to proof that Indonesia really IS significant and the best and the greatest and the richest.

Really gue ga berusaha untuk menyinggung siapa-siapa & gue sendiri kan orang Indonesia. Sorry pake Bahasa Inggris juga, lebih nyaman for me.
Enigma | Indonesian?
rip aelise, she wil b remembrd
Originally Posted by jokerstein View Post
Not trying to offend, but the mentality of the average Indonesian is weak.
It's a tendency that we get "overexcited" when (even just a tiny bit of) something related to our country, society, culture gets attention from "the outside world". It's quite a contradiction really; that we are so proud and boastful of our nation, but we look up to other countries (which is absolutely fine), and we get so happy when they finally recognise us. It's like Indonesia is something so insignificant that finally becomes significant, but we know Indonesia is the "best, richest, greatest, and the most significant" country right? Menurut gue this "explosion" & "overreaction" is partly due to our constant exposure & socialisation to nationalism; which okay is a good thing, but it somehow also "blinds" us. Makanya kita selalu liat orang-orang comment kebanggaan mereka sama Indonesia.

I think this "nationalism" is also catalyst for this behaviour kalau orang Indonesia itu bangga & selalu mempromosikan "budaya" Indonesia, tapi sebenernya gaada yang peduli atau bahkan mencoba untuk memeliharanya, dan akhirnya kita biarin aja. Then we resort to other things, like the Western culture & customs; karena kita udah punya mindset kalo budaya kita itu sama besarnya sama budaya luar. It's like OUR sense of nationalism & pride is like that of following religion; percaya, tapi ga ngelakuin. Gara-gara "nasionalisme" ini, kita jadi caper sama orang-orang dari luar negeri so they actually get our attention, so as to proof that Indonesia really IS significant and the best and the greatest and the richest.

Really nice topic, how come has no one answered in 6 days

saya udah lama dan sering ngebahas topik ini sama temen & keluarga, salah satu kelemahan paling besar orang Indonesia adalah gengsi. Iya, pengen diliat keren, pengen diliat berarti, pengen dianggap relevan dengan pihak lain yang bersangkutan. Untuk kasus kali ini, fenomena umm 'meme' yang go viral bukan hanya di tingkat nasional tapi melejit hingga global. Semua orang yang mengakses internet dari berbagai belahan dunia terpapar oleh tren ini. Pendapat pribadi, saya kurang menyukai hal ini. Halnya tersendiri tidak terdengar buruk atau apapun, cuman frasa singkat dari anak-anak di daerah, tapi sikap orang Indonesia di internet yang selalu membuat saya sedikit malu untuk membacanya. Langsung naik pitam ketika dikritik walau hanya sedikit tentang meme ini.

Karena kelemahan ini orang Indonesia lebih konsumtif, lebih seneng make produk orang lain. Kurangnya kebanggaan (bukannya kontradiksi dengan kepercayaan diri berlebih sebelumnya) dengan adat dan budaya sendiri. Bahasa daerah dianggap kuno dan kampungan, produk lokal tidak keren, pasar tradisional diremehkan, dll. Apapun yang berbau 'luar negeri' terdengar dan terlihat lebih mewah dan berkelas. Nggak ada yang salah dengan ketertarikan untuk 'Go Internasional' tapi bukan berarti kita menuhankan budaya luar.
Let's be great not by imitating foreign culture, but to rise up to be as the same level as them. Mereka bisa bikin produk bagus, kita juga pasti bisa. Jika diibaratkan Indonesia tuh kaya anak gak gaul di kelas yang pengen gabung sama anak-anak ngetrend sekelasnya, dan ketika salah satu usaha bergabungnya berhasil (bukannya dengan meningkatkan imagenya, tapi dengan 'ikut-ikutan') malahan salting. Yeaaaaah I'm not too good with this sry.
Intinya ya biasa aja nanggapin hal ini, toh ini juga ketenaran sementara. Indonesia itu negara bagus, negara hebat dengan orang-orang yang beragam, pasti bisa nyaingin negara lain dengan SDM dan SDA sebanyak ini dalam bidang yang lebih membanggakan. Jadilah warga negara yang mentalnya kuat, jangan gampang dijatohin oleh kata-kata bangsa lain.

I can go on and on but inner me thinks this sufficed already, on to the next argument

Oh ya satu lagi, ayah saya bilang kekuatan suara orang hanya akan berpengaruh jika ditulis dan disampaikan
sebenarnya cukup percuma protes banyak banyak di forum kecil seperti ini tapi ya gimana lagi, cuma pengen ngeluarin aspirasi saya aja

Originally Posted by jokerstein View Post
Really gue ga berusaha untuk menyinggung siapa-siapa & gue sendiri kan orang Indonesia. Sorry pake Bahasa Inggris juga, lebih nyaman for me.

Last edited by Wyverneon; Jan 5, 2017 at 06:21 PM.
Please bring back Organiζations board
Originally Posted by jokerstein View Post

I think this "nationalism" is also catalyst for this behaviour kalau orang Indonesia itu bangga & selalu mempromosikan "budaya" Indonesia, tapi sebenernya gaada yang peduli atau bahkan mencoba untuk memeliharanya, dan akhirnya kita biarin aja. Then we resort to other things, like the Western culture & customs; karena kita udah punya mindset kalo budaya kita itu sama besarnya sama budaya luar. It's like OUR sense of nationalism & pride is like that of following religion; percaya, tapi ga ngelakuin. Gara-gara "nasionalisme" ini, kita jadi caper sama orang-orang dari luar negeri so they actually get our attention, so as to proof that Indonesia really IS significant and the best and the greatest and the richest.

This sums it up in my opinion.

Untuk melanjutkan apa yang telah disebutkan wifi diatas, menurut saya rasa nasionalisme orang-orang didasari oleh gengsi. Lebih tepatnya, masyarakat menggunakan nasionalisme sebagai media untuk meminta "pengakuan" dari negara luar, gaya pikir tipikal yang sering ditunjukan oleh orang Indonesia.

Tidak ada yang salah, membanggakan negara sendiri bahkan hal yang bagus, tentunya perlu diingat ada batasan-batasan norma yang tidak boleh dilanggar. I swear people have no shame these days.

Now I hope you slightly understand why it disgust me sometimes when there is a "Proud Indonesian" in this forum.
Cukup lega sebenernya trendnya cuman sebentar, asli yang namanya orang Indonesia di forum terbuka internasional sekalinya dikritik tentang kealayannya langsung emosi gak karuan
Please bring back Organiζations board
'Cause its a fad.
Fad hype fast, and die even faster.

Happens to every single trend around these parts basically.
Originally Posted by Fake View Post
Kalau lagi puasa biasanya pada ngapain?
Saya banyak waktu kosong.

csgo sleep buka puasa, repeat for 1 month

Does this organization allows politics talk btw? I wanted to do it but afraid of breaking the rules.
I feel sick with the majority of indonesian's mentality to be honest. I joined the fpi facebook group just for the keks and laugh, but honestly it's really worrying.

some cuck said this


Can the authority like disband this shitty ormas for the greater good?
:D
Saya biasanya selalu sibuk, puasa pada hari biasa sudah hal umum untuk saya.


Also This thread exist:
http://forum.toribash.com/showthread.php?t=354476

Mari kita telaah pernyataan orang itu satu persatu.
"Ma Shaa Allah ternyata isis adalah pasukan yg berada diatas kebenaran" -> Berdasarkan apa?
"Hamba menyesal ya Rabb karena telah mencaci mereka tanpa didasari dgn ilmu" -> Jadi bila tidak ada kepihakan pada sebuah kepercayaan tidak perlu mencari ilmu?
"siapa lagi yg akan membela saudara kaum muslimin blah blah" -> That's why ISIS exist, it's their job, are you a fucking idiot?
"ane tidak bisa membayangkan jika kaum muslimin hanya berdiam saja" -> Itulah yang Anda lakukan, berdiam saja, also, tingkat kreatifitas Anda sangat lemah bila tidak bisa membayangkan skenario kelompok muslim duduk diam dan bengong, also, ISIS yang mengaku sebagai kaum muslimah tidak diam. Indonesian logic at it's finest.
"inilah tamparan keras blah blah" -> Again, ain't that what you doing now, hypocrite?
"sedangkan Amalan yang paling tinggi adalah jihad fii sabililah" -> Berdasarkan apa?

You can spot idiots with ease, as long as you keep your mind clear.

And to answer your question: Pemerintah tidak bisa membubarkan organisasi begitu saja, terdapat aturan yang kurang saya mengerti dan diluar kemampuan keilmuan saya.